Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa
dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling
sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun
menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian –
kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Secara bahasa, manusia berasal dari kata “manu”
(Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir, berakal budi atau makhluk
yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Sedangkan secara umum
pengertian kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir
untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Manusia dan kebudayaan
pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan
dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat
kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang
meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus
mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan
berbagai cara.
Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Di
indonesia sendiri, terdapat berbagai contoh adanya keterkaitan antara manusia
dan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya saja contoh
konkritnya yaitu bergotong royong. Gotong royong merupakan ciri khas dari
kebudayaan Indonesia yang sampai saat ini masih sering diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari sejak zaman leluhur. Dengan adanya gotong royong dapat
membuat sesama manusia saling meolong satu sama lainnya. Namun di zaman moderen
seperti saat ini, bergotong royong tampaknya sudah jarang kita temui di daerah
perkotaan. Karena daerah perkotaan cenderung dengan manusia –manusia yang
menganut kebudayaan individual dengan mengandalkan ego masing-masing.
Kebudayaan di Indonesia
yang sering kita temui pada tempat-tempat umum adalah “Budayakan Mengantri”.
Budaya mengantri sebenarnya memiliki sisi hal positif. Karena dengan adanya
budaya mengantri, dapat melatih sejauh mana seseorang memiliki kesabaran.
Indonesia masih termasuk
dalam wilayah bagian timur, sehingga kebudayaan yang paling menonjol adalah
dalam segi budaya berpakaian. Budaya berpakaian di Indonesia lebih
cenderung sopan dan memiliki etika yang baik untuk dilihat, dibandingan dengan
cara berpakaian masyarakat bagian luar atau barat. Di Indonesia sendiri pada
saat ini sedang mengembangkan budaya behijab bagi para muslimah se-Indonesia
terutama ditunjukkan untuk para generasi muda sekarang. Banyak komunitas-komunitas
hijab yang sudah berkembang dan memiliki banyak cabang yang tersebar dibanyak
wilayah Indonesia. Budaya ini merupakan budaya positif yang harus terus
dikembangkan.
Dari contoh-contoh
keterkaitan antara manusia dan kebudayaan diatas, dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara manusia dan kebudayaan memang tidak dapat dipisahkan dengan
satu sama lainnya.Hendaknya generasi sekarang harus lebih melestarikan dan mengembangkan
kebudayaan-kebudayaan positif yang menjadi ciri khas di Indonesia. Sehingga
tidak mudah terpengaruh oleh budaya-budaya dari luar atau budaya barat.
https://oktarinisi.wordpress.com/2014/05/28/hubungan-antara-manusia-dan-kebudayaan/
http://shabody.blogspot.com/2014/06/hubungan-manusia-dengan-kebudayaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar