Jumat, 03 Juli 2015

Hubungan Manusia Dengan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Secara bahasa, manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Sedangkan secara umum pengertian kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
  • Penganut kebudayaan,
  • Pembawa kebudayaan,
  • Manipulator kebudayaan, dan
  • Pencipta kebudayaan.
          Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara.
Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

Di indonesia sendiri, terdapat berbagai contoh adanya keterkaitan antara manusia dan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya saja contoh konkritnya yaitu bergotong royong. Gotong royong merupakan ciri khas dari kebudayaan Indonesia yang sampai saat ini masih sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sejak zaman leluhur. Dengan adanya gotong royong dapat membuat sesama manusia saling meolong satu sama lainnya. Namun di zaman moderen seperti saat ini, bergotong royong tampaknya sudah jarang kita temui di daerah perkotaan. Karena daerah perkotaan cenderung dengan manusia –manusia yang menganut kebudayaan individual dengan mengandalkan ego masing-masing.

Kebudayaan di Indonesia yang sering kita temui pada tempat-tempat umum adalah “Budayakan Mengantri”. Budaya mengantri sebenarnya memiliki sisi hal positif. Karena dengan adanya budaya mengantri, dapat melatih sejauh mana seseorang memiliki kesabaran.
Indonesia masih termasuk dalam wilayah bagian timur, sehingga kebudayaan yang paling menonjol adalah dalam segi budaya berpakaian.  Budaya berpakaian di Indonesia lebih cenderung sopan dan memiliki etika yang baik untuk dilihat, dibandingan dengan cara berpakaian masyarakat bagian luar atau barat. Di Indonesia sendiri pada saat ini sedang mengembangkan budaya behijab bagi para muslimah se-Indonesia terutama ditunjukkan untuk para generasi muda sekarang. Banyak komunitas-komunitas hijab yang sudah berkembang dan memiliki banyak cabang yang tersebar dibanyak wilayah Indonesia. Budaya ini merupakan budaya positif yang harus terus dikembangkan.
Dari contoh-contoh keterkaitan antara manusia dan kebudayaan diatas, dapat disimpulkan bahwa  hubungan antara manusia dan kebudayaan memang tidak dapat dipisahkan dengan satu sama lainnya.Hendaknya generasi sekarang harus lebih melestarikan dan mengembangkan kebudayaan-kebudayaan positif yang menjadi ciri khas di Indonesia. Sehingga tidak mudah terpengaruh oleh budaya-budaya dari luar atau budaya barat. 

https://oktarinisi.wordpress.com/2014/05/28/hubungan-antara-manusia-dan-kebudayaan/
 http://shabody.blogspot.com/2014/06/hubungan-manusia-dengan-kebudayaan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar